Mengenal Penyebab Dari Orang Mengalami Deja Vu


Deja vu merupakan perasaan jika Anda berada dalam saat sama persis dengan situasi Anda saat ini. Seolah-olah ada ingatan masa lalu dari situasi sekarang yang tiba-tiba muncul. Fenomena deja vu sering dialami oleh banyak orang, apapun jenis kelaminnya. Anda dapat mengatakan bahwa dua dari tiga orang pernah mengalami deja vu di beberapa titik dalam hidup mereka.

Fakta tentang deja vu

Deja vu membuat Anda merasa seperti Anda pernah mengalami hal yang sama persis sebelumnya, ketika apa yang Anda alami saat ini mungkin adalah yang pertama bagi Anda.

Dejavu, juga disebut déjà vu, berasal dari kata Perancis yang berarti “sudah terlihat.” Memang masih banyak misteri yang belum terpecahkan terkait dengan fenomena deja vu. Namun, fakta-fakta berikut diketahui:

  • Pengaruh usia

Deja vu lebih sering terjadi pada orang yang lebih muda. Fenomena ini akan berkurang seiring bertambahnya usia.

  • Pengaruh Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi

Berdasarkan berbagai penelitian, deja vu lebih sering dialami oleh orang-orang yang berasal dari kelas sosial ekonomi yang lebih tinggi dan yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

  • Frekuensi Perjalanan

Orang yang sering jalan – jalan biasanya lebih besar untuk mengalami deja vu. Semakin banyak Anda bepergian, semakin besar kemungkinan Anda mengalami deja vu.

Faktor risiko di balik deja vu

Deja vu merupakan fenomena umum yang dialami oleh banyak orang, namun belum banyak penelitian yang dilakukan mengenainya. Sejauh ini, penyebab deja vu seperti berikut ;

Faktor Perhatian

Penjelasan berbasis perhatian menunjukkan bahwa deja vu dapat terjadi ketika persepsi pertama terjadi ketika tingkat perhatian seseorang menurun. Kemudian persepsi ini berlanjut sampai tingkat perhatian orang tersebut penuh.

Misalnya, deja vu bisa terjadi saat Anda hendak mengunci pintu, tetapi untuk sementara terganggu oleh suara kucing di dalam rumah. Ketika Anda fokus menutup gerbang lagi, tampilan pertama saat Anda mengunci pintu seolah-olah sudah terjadi. Gangguan yang memisahkan kedua persepsi tersebut tidak harus berlangsung lama. Beberapa detik saja sudah cukup untuk memberikan efek deja vu.

Faktor Memori

Teori faktor memori mengasumsikan bahwa pemicu deja vu adalah memori detail dalam pengalaman saat ini. Tetapi sumber ingatan itu telah dilupakan.

Anggapan ini muncul karena manusia dalam kehidupan melihat banyak hal di siang hari. Ketika mata kita melihat sesuatu, otak kita tidak langsung memperhatikan dan mendeteksinya. Lain kali Anda melihat sesuatu, informasi tentang apa yang Anda lihat sebelumnya akan muncul di otak Anda dan memberi Anda efek deja vu.