September 2022

Mengapa sekolah itu dikira amat berarti? Mengapa seluruh orang diharuskan buat sekolah serta berlatih. Mengapa itu jadi suatu keharusan. Apakah sekolah sepenting itu? Apakah sepenting itu berlatih? Alhasil kita lalu dituntut buat lalu berlatih. Lalu menuntut ilmu hingga baya berapapun. Apalagi jika dapat hingga kita berumur, kita lalu berlatih. Sebab memanglah sepenting itu sekolah. Sepenting itu guna buat berlatih. Bisa jadi nampak sepele, tetapi dampak serta akibat yang diserahkan itu amatlah besar.

Berartinya Sekolah Serta Berlatih Untuk Seluruh Orang Sebab Itu Mempengaruhi Pada Pola Pikir

Semacam yang kita tahu, kalau dengan mempunyai ilmu, kita dapat ditatap orang. Dengan kita sekolah serta menuntut ilmu maksimal hingga kita hendak ditatap orang, hendak dinilai orang. Serta kita dapat memperoleh hidup yang pantas serta bermutu. Bukan sebab kita berpelajaran. Bukan sebab dimana kita sekolah, siapa yang mengajari kita. Bukan sebab seberapa mahal sekolah ataupun tempat berlatih yang kita emban. Tetapi sebab apa yang kita pelajari. Itu yang membuat seluruh itu berarti.

Bila kita cermati, hendak amat berlainan metode berasumsi orang yang sekolah serta berlatih dengan bagus serta aktif. Dengan orang yang tidak sekolah serta tidak sempat berlatih. Tentu metode berpikirnya berlainan. Bukan cuma dari pertanyaan ilmu wawasan. Bila kita cuma memandang dari bidang ilmu wawasan hingga pasti yang tidak sempat sekolah serta tidak sempat berlatih hendak tertinggal jauh. Hendak takluk jauh. Tetapi bukan itu nilai nya. Tetapi metode berasumsi mereka, metode mereka mengalami, merespon serta menuntaskan suatu permasalahan hendak amat berlainan.

Orang yang sekolah serta berlatih, mereka hendak lebih gampang dalam menuntaskan permasalahan. Mereka hendak mempunyai strategi, serta mereka hendak lebih berasumsi kritis. Alhasil mereka hendak lebih kilat menuntaskan permasalahan. Dibanding dengan orang yang tidak sekolah. Mereka hendak memperoleh banyak kesusahan. Serta mereka hendak menginginkan durasi yang lebih lama dalam menuntaskan permasalahan mereka. Sebab mereka wajib berasumsi lebih keras. Serta apalagi mereka tidak dapat berasumsi dengan bagus serta bening. Mereka mengarah memercayakan keberhasilan.

Pernahkah kalian merasakan hal ini. Dimana kalian merasa lebih aman dan nyaman saat berada dengan orang asing dibanding dengan anggota keluarga sendiri? Merasa kita lebih menjadi diri kita, kita merasa lebih hidup, saat berada dengan orang-orang yang diluar keluarga kita. Orang yang tidak memiliki hubungan darah, ikatan saudara dengan kita. Pasti banyak dari kita pernah merasakannya. Apalagi kalian yang sering merantau atau sedang merantau. Kalian akan sering merasakan hal ini. Dan itu adalah hal yang wajar. 

Miris Saat Melihat Orang Asing Memiliki Hati Yang Lebih Besar Dibanding Keluarga Sendiri

Beruntung jika kalian bisa merasakan dan mengalaminya. Beruntung kalian bisa mendapat pengalaman tersebut. Karena itu adalah pengalaman yang sangat berharga. Pelajaran yang sangat berharga. Yang tidak semua orang berkesempatan merasakannya. Dan saat kita merasakannya. Yakinlah, kalian akan menjadi seseorang yang baru dan berbeda. Kalian akan merasa seperti orang yang baru lahir kembali. Kalian akan merasa sangat beruntung. Kalian akan merasa sangat bahagia dan penuh rasa syukur. 

Karena sudah diberikan kesempatan bertemu dengan orang-orang ini. Bisa bertemu dengan orang-orang baik ini. Karena banyak sekali orang jahat di dunia, tapi kita masih diberikan kesempatan bertemu dan dekat dengan orang-orang yang memiliki hati yang baik. Dan bahkan tidak jarang ada yang menemukan orang asing, yang jauh lebih baik, yang jauh lebih pengertian. Dibanding dengan anggota keluarga sendiri. Kadang anggota keluarga sendiri, saudara sendiri yang memberikan kita tekanan. 

Membuat kita menjadi tertekan dan merasa bersalah, membuat kita menjadi seseorang yang jahat, atau memberikan kita rasa sakit dan kecewa. Tapi orang yang diluar, yang tidak memiliki hubungan apapun dengan kita, tidak memiliki ikatan darah dan saudara, mereka bisa lebih memahami kita. Bisa lebih mengerti kita dan bisa memperlakukan kita layaknya manusia. Layaknya keluarga. Dan itu adalah hal yang sangat indah. Miris memang, tapi itulah kehidupan. Kita tidak bisa menyangkal semua itu. Tapi setidaknya kalian harus bersyukur karena masih bisa diberikan kesempatan bertemu dengan orang baik. 

Sadarkah kalian bahwa ada banyak sikap dan tindakan yang sering sekali kita rasanya sulit sekali untuk dilakukan. Padahal kita sering bertek-tokan dengan itu. Salah satunya adalah meminta maaf. Kita sering sekali merasa sulit untuk meminta maaf. Padahal itu diperlukan. Kenapa ini menjadi sulit dilakukan? Karena saat kita meminta maaf, kita harus menurunkan ego kita dulu. Kita harus menurunkan gengsi kita. Sehingga kita bisa mengucapkan kata maaf. Apalagi jika kata maaf itu kita tujukan pada orang yang lebih muda dari kita. 

Salah Satu Hal Yang Berat Dilakukan Selain Meminta Maaf Adalah Mengakui 

Rasanya akan sangat berat untuk mengatakannya. Karena rasanya harga diri kita sangat rendah. Itulah manusia. Tidak hanya soal gender, perempuan atau laki-laki. Tapi semua akan merasakan seperti itu. Semua orang memiliki gengsi yang tinggi. Sehingga saat harga dirinya diuji, itu akan sangat membuat kita mudah panas dan gampang untuk digoyangkan. Tapi percayalah saat kita bisa melalui itu, kita bisa melawan perasaan itu, maka kita akan lebih mudah untuk menjalani hidup kita. Kita akan semakin mudah menjalani hari kita. 

Hanya perlu sedikit membesarkan hati kita, dan turunkan ego dan gengsi kita. Tidak selamanya kita harus mengangkat kepala kita, dagu kita. Ada saatnya kita harus menunduk dan merendahkan diri. Agar kita tahu diri, dan tidak lupa diri. Dan ini berlaku pada semua orang, tanpa peduli apa latar belakangnya dan apa jabatannya. Tanpa peduli apa gendernya dan seberapa besar pengaruhnya. Karena pada dasarnya kita semua ini sama rata, kita sederajat. Semua dari kita sama saja. 

Dan selain sikap minta maaf ada sikap lain yang rasanya sangat sulit untuk dilakukan oleh banyak orang. Yaitu mengakui. Sangatlah sulit dan berat rasanya untuk mengakui kesalahan. Untuk mengakui kelemahan kita, untuk mengakui kalau kita keliru. Untuk mengakui bahwa kita tidak lebih baik dari orang lain. Sulit mengakui kehebatan orang lain. Karena itu sama dengan merendahkan diri. Dan orang paling tidak suka jika direndahkan. Sehingga ini menjadi salah satu sikap dan tindakan yang paling dihindarkan oleh orang-orang. 

Kerap sekali orang orang dikala di dikala dini pertemuan, mereka merasa amat suka. Mereka merasa amat senang. Alhasil mereka merasa ini merupakan yang kucari. Ini merupakan perihal yang aku damba- dambakan. Sebab itu banyak orang yang amat tergesa- gesa di dikala dini pertemuan. Mereka merasa inilah yang wajib mereka jalani, ini merupakan takdirku. Serta banyak orang jadi segera sebab kebahagiaan yang terdapat di dini itu. serta kesimpulannya dikala di lakukan, rasanya mereka mulai galat.

Banyak Orang Kerap Galat Di Dini Pertemuan Serta Kesimpulannya Menyesal Di Akhir

Kerap sekali orang merasakan dag- dig- dug di era awal- awal. Terlebih bila pembahasannya pertanyaan dini pertemuan buat ke arah ikatan yang lebih sungguh- sungguh. Tentu terdapat perasaan yang dekagram dig dug. Serta dikala rumpi perihal yang digemari, serta bertepatan topiknya kedua orang ini senang. Kian naik adrenalinya. Serta itu membuat orang jadi terburu- buru dalam perihal memilah untuk

menaruh batin pada orang ini. Yang ia rasanya ini takdirku, ini jodohku. Ia paham keinginanku, ia paham metode pandangku, metode berpikirku yang kompleks, yang kadangkala orang juga bimbang apa maksudmu.

Tetapi orang ini dapat paham dengan mudahnya. Itu rasanya amat luar lazim. Bisa jadi buat awal kamu hendak merasa ini suatu yang luar lazim. Ini merupakan perihal yang tidak sering dapat diperoleh. Rasanya luar lazim bila berjumpa dengan orang yang mempunyai banyak sekali kesamaan serta mempunyai banyak pertemuan dengan kita. Mempunyai hasrat yang serupa. Rasanya astaga ia ini orangnya. Serta aku tidak ingin cari orang lain lagi. Tentu banyak yang hendak berasumsi semacam itu. Serta itu tidak dapat dihindarkan.

Tetapi ingat. Sebaik apapun orang di pertemuan dini. Itu merupakan awal mulanya saja. Seluruh orang hendak membuktikan bagian terbaik darinya. Jadi kamu janganlah berekspektasi banyak. Alhasil segera memublikasikan pada orang banyak kalau ia ini orangnya. Sebab ini terkini dini. Kamu belum ketahui hendak semacam apa ia di sebagian bulan kedepan. Sebab orang hendak menaruh keburukannya sebaik bisa jadi. Alhasil orang cuma mengenali perihal yang bagus saja. Jadi itu lah yang membuat banyak orang terburu- buru di dini hingga kesimpulannya galat pula.

Ada satu Mengenai yang memerlukan kita ketahui dan kita pahami. Jika tidak semua yang berlebih itu ialah baik adanya. Ini sah di semua pemikiran. Ini sah di semua pandangan dan semua arah. Dimana tidak semua yang lebih akan baik dan menyejukkan. Meski itu dalam situasi yang baik pula. Misalnya ambisi yang baik. Disaat kita memiliki ambisi yang baik, apabila kita melaksanakannya dengan keterlaluan pula hasilnya pula pula tidak akan baik. Hasilnya malah tidak akan sesuai dengan ambisi kita, tidak akan sesuai dengan ekspektasi kita.

Semua Yang Berlebih Itu Tidak Luang Baik Adanya Meski Itu Untuk Ambisi Yang Baik

Dan ini sudah terangkai dan dirasakan oleh banyak orang. Terlebih buat banyak orang dewasa, yang sudah memiliki pengalaman hidup yang jauh. Mereka akan lebih mengerti. Mereka akan lebih memahami walhasil mereka akan amat memahami kasus satu ini. Walhasil kita bisa lihat orang dewasa, mereka lalu jadi dewasa, keinginan mereka akan lalu jadi biasa. Disaat kita lagi kecil keinginan dan angan- angan kita banyak sekali. Apa yang kita harapkan dan kita impikan semua bisa dibilang luar umum banyak.

Terlebih kadar kesulitan untuk sampai disana itu sulit. Namun semacam itu kita. Dan kita akan berusaha gimana tata cara untuk sampai pada tahap itu. Dan disaat kita sudah memperolehnya, kala lagi muda, kita akan merasa senang tentu. Besar batin sudah sampai di goals kita. Sudah sampai pada apa yang kita ingin. Namun sesudah itu kita akan membutuhkan yang lebih. Kita akan menginginkan yang lebih lagi. Walhasil kita akan merasa tidak luang puas. Kita akan kemudian mendobrak mencari.

Pula itu dalam situasi baik adanya. Itu yakni Mengenai positif, kita melaksanakannya pula dengan tata cara yang baik. Ambisi kita baik, karena kita memiliki angan- angan dan pandangan yang lebih. Dan kita bisa jadi kurang ingat diri, dan akhirnya kita akan merasakan beberapa kesusahan atau perasaan yang tidak memerlukan kita rasakan. Salah satunya, kita akan memiliki perasaan bersalah, memiliki perasaan kesepian, tidak suka, merasa kurang. Merasa tidak cukup. Merasa tidak puas. Dan akhirnya kita khawatir.

Sangat disayangkan saat kita harus kehilangan sesuatu, saat kita kehilangan hal yang berharga, dan penyebab kita kehilangan itu hanya karena uang dan jabatan. Dimana itu adalah sebuah hal yang duniawi. Yang diciptakan oleh manusia sendiri. Sebuah hal yang ada nilainya. Dan dari nilai itu bisa menghancurkan kita. Bisa membuat kita kehilangan banyak hal yang berharga. Yang untuk kita dapatkan itu tidaklah mudah dan tidaklah instan. Tidaklah cepat untuk mendapatkan itu. Akan sangat disayangkan. Jika kita terlena dan terhasut akan kenikmatan uang dan jabatan dan menukarkan dengan sesuatu yang bahkan tidak ternilai dengan angka. 

Uang Dan Jabatan Bisa Membuat Banyak Hal Hancur Bahkan Hubungan Keluarga

Dan pada akhirnya yang kita rasakan hanyalah sebuah penyesalan. Yang kita rasakan adalah sebuah kesedihan. Tapi ya mau dikatakan apalagi. Semua sudah terjadi, kita tidak bisa membalikkan keadaan. Dan kita hanya bisa menjalaninya. Dan membuat segala sesuatu yang ada di depan menjadi lebih baik. Kita tidak bisa memperbaiki keadaan tapi setidaknya kita bisa membuat keadaan lebih baik sekarang ini atau di kedepannya. Jadi kalian jangan merasa cepat puas apalagi itu berhubungan dengan duniawi. Jangan mudah terbawa oleh kenyamanan duniawi. 

Karena semua yang ada di dunia tidak dapat kalian bawa mati. Yang kalian bawa hanyalah kenangan selama ada di bumi. Dan apakah kalian sudah cukup banyak berbuat baik. Apakah kalian sudah cukup membuat kenangan-kenangan baik dan indah yang nantinya kalian kenang? Atau hanya menjadi seseorang yang rakus dan maruk akan segala sesuatu yang ada di dunia. Karena banyak sekali orang yang terbutakan cinta kasih nya hanya karena uang dan jabatan. Sampai keluarga pun tidak dipandang olehnya. 

Karena sudah terlalu menikmati akan kenikmatan duniawi. Banyak orang yang mengalami kehancuran dalam rumah tangga. Mengalami hubungan yang tidak baik dengan anggota keluarga. Bahkan bisa saling membenci hanya karena dibutakan oleh uang dan jabatan. Membuat kita menjadi lebih memilih untuk mengkhianati dan menyakiti keluarga kita sendiri agar diri kita senang dan bahagia. Tapi hanya untuk sementara. Ini akan sangat disayangkan. Jadi berhentilah melihat dari sisi ini ya.

Membantu adalah salah satu sikap yang sangat baik, dan perlu dimiliki oleh semua orang. Dan sikap ini selalu ditanam dan diajarkan sedari kecil. Entah diajarkan oleh orang tua atau guru di sekolah. Dan membantu itu adalah sikap yang wajib dimiliki setiap orang. Dengan orang memiliki sifat suka membantu, itu akan membantu seseorang dalam bersosialisasi. Itu akan sangat membantu dalam hal berteman dan menjalin relasi dengan orang-orang. Dan membantu menjadi salah satu sikap yang wajib dimiliki. 

Perbedaan Orang Yang Membantu Dengan Ikhlas Dan Tidak

Dan secara alami atau refleks kita manusia sebenarnya memiliki rasa empati atau simpati. Sehingga saat perasaan itu muncul, maka akan ada perasaan untuk membantu orang lain. Dan itulah manusia. Jadi saat kalian merasa kalian perlu membantu, kalian jangan mengabaikan perasaan itu. Jangan berkeras hati. Ikut apa kata hati. Bantulah, selagi kita mampu. Karena itu akan memberikan dampak positif, tidak hanya kepada orang yang kita bantu, tapi juga kita. Kita juga akan menikmati dampak baik dari membantu orang lain. 

Dan soal membantu ada beberapa sikap bantu yang ditunjukkan. Ada orang yang membantu dengan ikhlas, ada orang yang membantu karena itu adalah kewajiban mereka. Ada juga orang yang membantu karena menaruh ekspektasi yang tinggi terhadap objek atau orang yang ingin kita bantu. Sehingga secara tidak langsung kita membantu tapi dengan ada syarat. Itu namanya kita membantu tidak ikhlas. Karena kita mengharapkan akan balasan. Akan adanya timbal balik dari energi, waktu dan tenaga yang sudah kita keluarkan. 

Kalian bisa membedakan mana orang membantu dengan tulus dan tidak. Salah satu hal yang simpel adalah, orang yang membantu dengan tulus, mereka tidak akan memperhitungkan waktu dan tenaga yang dia keluarkan. Kalau orang tidak ikhlas mereka akan menghitung, dan membandingkan, kalau dia membantu berarti kemungkinan kita akan diberikan apresiasi. Dan selalu mencari alasan dengan apa untungnya bagi saya? Itu akan dia pikirkan sebelum membantu. Jika sudah ada pemikiran seperti itu. Ya sudah jelas dia tidak ikhlas.

Kadangkala orang berasumsi bila kawan itu berarti wajib silih support. Tidak bisa berakhir. Tidak bisa jauh. Tetapi itu merupakan pandangan yang salah. Seseorang kawan yang betul serta bagus. Ia hendak membagikan independensi serta keyakinan padamu. Ia hendak membagikan peluang kepadamu buat berkarya, buat mencari apa yang mau ia cari. Melaksanakan apa yang mau ia jalani. Walaupun terdapat sebagian perihal yang kamu berlainan pemikiran. Tetapi kamu menghormati opini serta pemikiran satu serupa lain. Serta itu yang sangat berarti.

Kawan Asli Bukan Berarti Orang Yang Wajib Terdapat Di Sisi Kita 24 atau 7

Itu yang sangat berarti buat kita pahami serta paham. Melindungi kawan bukan berarti menaikkan kepribadian abdi kita serta membuat ia tidak bisa kemana- mana. Bukan pertanyaan menahan ia buat tidak berangkat sangat jauh. Itu cumalah hendak mudarat dirinya. Tidak cuma dirinya, tetapi itu mudarat dirimu pula. Bila kamu kawan yang bagus, kamu hendak paham kemauannya, ambisinya, serta kamu mau memandang ia jadi berhasil. Kamu mau memandang ia jadi seorang yang sukses. Serta buat hingga ke langkah itu, kamu wajib merendahkan kepribadian abdi kamu.

Kamu bisa jadi tidak hendak jadi orang awal yang ketahui keadaannya. Kamu bisa jadi tidak hendak jadi orang awal yang terdapat disampingnya dikala ia menginginkan suatu bahu buat bertumpu. Tetapi itu tidak hendak mengganti ikatan kamu. Itu tidak hendak melenyapkan pertemanan antara kamu. Hendak terdapat waktunya dimana kamu hendak berjumpa, serta menceritakan selama malam hendak apa yang telah kamu lalui. Hendak apa yang telah kamu jalani. Apa yang lagi kamu kerjakan saat ini. Apa yang lagi kamu agendakan saat ini.

Terdapat banyak sekali perihal yang hendak kamu bicarakan. Percayalah, hendak terdapat waktunya. Serta kamu hendak merasakan vibes yang amat energetik antara kamu serta kawan kamu. Serta tidak terdapat yang dapat merusaknya. Kamu hendak merasakan ikatan kamu balik hangat serta terus menjadi akrab. Serta rasa yakin serta kangen terus menjadi kokoh antara satu serupa lain. Serta seperti itu metode berjalannya pertemanan yang asli. Serta apapun ketetapan mu hingga di titik ini, hendak diperoleh olehnya. Serta ia hendak senantiasa mensupport apapun keputusanmu.

Jika kalian memperhatikan sifat manusia. Jika kita memperhatikan orang-orang. Dan kita menganalisa setiap karakter orang. Kita bisa melihat dan menyimpulkan bahwa memang benar adanya istilah tong kosong nyaring bunyinya. Orang yang banyak cakap, tanpa berpikir sebelumnya, biasanya tidak ada isi. Dalam artian, apa yang dibicarakannya itu kosong, tidak ada manfaat, tidak ada makna. Tidak ada pesan yang bisa diambil. Dibanding dengan orang yang banyak diam dan tenang. 

Orang Yang Tenang Dan Bisa Mengontrol Emosi Adalah Orang Yang Cerdas

Orang yang pendiam, yang tenang, mereka cenderung merupakan orang yang pintar dalam mengontrol emosi. Dalam artian, mereka bisa digolongkan dengan orang yang cerdas. Karena mereka memberikan kesempatan pada diri mereka untuk mendengar, mengamati dan berpikir. Sehingga sebelum dia mengatakan sesuatu, sebelum dia memberikan argumen, atau menyimpulkan sesuatu. Dia akan menimbangnya dulu. Sebelum dia bertindak, dia akan banyak memikirkannya dulu. Apakah sudah benarkah langkah yang dia ambil. Apakah keputusan yang diambilnya sudah benar adanya. Apakah sudah tepat. 

Mereka akan menimbang dan memikirkan berulang kali sampai mereka yakin, barulah mereka akan memberikan pendapat, argumen atau bertindak. Dan itu adalah sikap dari orang yang cerdas. Mereka akan lebih tenang dalam menghadapi berbagai situasi. Meskipun situasi tersebut sedang hectic-hectic nya. Orang yang tenang, mereka cenderung lebih cepat memahami dan bersatu dengan keadaan dan situasi. Sehingga mereka bisa menjadi pendengar yang baik, atau pemberi saran yang bijak. 

Sehingga mirip dengan istilah, yang di atas disebutkan. Tong kosong nyaring bunyinya. Dalam arti lain, orang yang cerewet, dan banyak bicara biasanya, dan kebanyakan memiliki pemikiran yang dangkal. Mereka jarang akan berpikir dulu sebelum bertindak. Itu sebabnya mulut mereka bekerja lebih cepat dibanding dengan otak mereka memproses setiap kata yang diucapkannya. Itu kenapa, orang yang tenang dan sabar. Mereka selalu dipandang lebih, dan lebih menghargai orang lain. Jadi kira-kira anda pembaca adalah tipe orang yang seperti apa? Lebih banyak bicara atau lebih banyak diamnya?

Kerap sekali banyak orang menanggapi serta mengeluhkan pertanyaan ocehan orang yang pedas serta runcing. Banyak orang mengeluhkan hendak kritikan pedas yang diserahkan orang kepadanya. Mengenai pendapat runcing serta menyakitkan. Alhasil terus menjadi banyak orang yang mempunyai batin kecil. Gampang beperan, gampang sakit batin. Alhasil membuat seorang gampang tersindir serta sakit batin. Serta akhirnya justru memberi tahu pada pihak yang berhak hendak kontaminasi julukan bagus, ataupun isyarat etik ITE.

Lebih Bagus Sakit Batin Sebab Ocehan Yang Pedas Serta Runcing Dari Pujian Yang Palsu

Alhasil saat ini ini, bui terus menjadi dipadati dengan banyak orang yang bukan melaksanakan kesalahan semacam pembantaian, perampokan, kekerasan, pemerkosaan, serta semacamnya. Tetapi terus menjadi dipadati oleh banyak orang yang dituduhkan melaksanakan kontaminasi julukan bagus, sebab mulutnya pedas, sebab omongannya melantur, serta melukai batin orang ataupun suatu golongan. Ini membuat kesalahan di Indonesia terus menjadi samar, serta terus menjadi tidak berkualitas. Ini ialah opini individu.

Banyak orang saat ini terus menjadi hari terus menjadi gampang tersindir serta sakit batin. Tidak tahu itu sebab psikologis mereka terus menjadi lemas, ataupun terus menjadi larut dalam arus kemajuan teknologi. Alhasil membuat mereka merendahkan pertahanan mereka. Alhasil jadi seorang yang gampang tersindir serta sakit batin. Sementara itu pada dasarnya seluruh orang diserahkan independensi buat berdialog serta beranggapan. Apa yang wajib diperbaiki sesungguhnya? Aturan krama dalam berdialog, ataupun menguatkan psikologis serta memperbesar batin serta benak.

Alhasil dapat menyambut kritik serta anjuran. Banyak orang kadangkala sangat terpana pada apa yang didepan mata, apa yang ia kerjakan. Alhasil membuat ia kurang ingat diri, serta jadi dahaga aplaus. Alhasil mereka lebih gampang memasak aplaus yang ilegal dibanding kritikan yang pedas serta runcing tetapi itu buat membenarkan kurang mereka serta membuat mereka lebih bagus. Orang saat ini jadi lebih individualistis serta keras kepala buat seluruh itu. Alhasil banyak orang yang tidak bertumbuh serta cuma stuck di sana saja. Sebab mereka tidak dapat menyambut kritik serta anjuran. Cuma mau mencermati apa yang mau ia dengar. Seperti itu watak bawah orang yang butuh kita ganti.

Sering sekali orang-orang mengomentari dan mengeluhkan soal omongan orang yang pedas dan tajam. Banyak orang mengeluhkan akan kritikan pedas yang diberikan orang kepadanya. Tentang komentar tajam dan menyakitkan. Sehingga semakin banyak orang yang memiliki hati kecil. Mudah beperan, mudah sakit hati. Sehingga membuat seseorang mudah tersinggung dan sakit hati. Dan ujung-ujungnya malah melaporkan kepada pihak yang berwenang akan pencemaran nama baik, atau kode etik ITE.

Lebih Baik Sakit Hati Karena Omongan Yang Pedas Dan Tajam Daripada Pujian Yang Palsu

Sehingga sekarang ini, penjara semakin dipenuhi dengan orang-orang yang bukan melakukan kejahatan seperti pembunuhan, perampokan, kekerasan, pemerkosaan, dan semacamnya. Tapi semakin dipenuhi oleh orang-orang yang dituduhkan melakukan pencemaran nama baik, karena mulutnya pedas, karena omongannya melantur, dan menyakiti hati orang atau sebuah kelompok. Ini membuat kejahatan di Indonesia semakin ambigu, dan semakin tidak berbobot. Ini merupakan pendapat pribadi. 

Orang-orang sekarang semakin hari semakin mudah tersinggung dan sakit hati. Entah itu karena mental mereka semakin lemah, atau semakin larut dalam arus perkembangan teknologi. Sehingga membuat mereka menurunkan pertahanan mereka. Sehingga menjadi seseorang yang mudah tersinggung dan sakit hati. Padahal pada dasarnya semua orang diberikan kebebasan untuk berbicara dan berpendapat. Apa yang harus diperbaiki sebenarnya? Tata krama dalam berbicara, atau memperkuat mental dan memperbesar hati dan pikiran. 

Sehingga bisa menerima kritik dan saran. Orang-orang kadang terlalu terpaku pada apa yang didepan mata, apa yang dia kerjakan. Sehingga membuat dia lupa diri, dan menjadi haus pujian. Sehingga mereka lebih mudah mengolah pujian yang palsu dibandingkan kritikan yang pedas dan tajam tapi itu untuk memperbaiki kurang mereka dan membuat mereka lebih baik. Orang sekarang menjadi lebih egois dan keras kepala untuk semua itu. Sehingga banyak orang yang tidak berkembang dan hanya stuck di situ saja. Karena mereka tidak bisa menerima kritik dan saran. Hanya ingin mendengarkan apa yang ingin dia dengar. Itulah sifat dasar manusia yang perlu kita ubah.