Makan serangga pastinya terdengar sangat aneh bagi sebagian orang. Padahal, konsumsi hewan jenis ini sudah banyak dilakukan di berbagai belahan dunia sejak zaman prasejarah. Praktek ini dikenal sebagai entomophagy. Serangga merupakan alternatif makanan sehat yang mengandung berbagai nutrisi penting, terutama protein. Berbagai spesies serangga juga dapat digunakan sebagai sumber protein yang berkelanjutan dan membantu mengamankan pasokan makanan dunia.
Serangga yang bisa dimakan
Di antara sekian banyak serangga, berikut ini beberapa jenis serangga bernilai gizi tinggi yang dapat dijadikan sebagai alternatif makanan sehat.
Jangkrik
Jangkrik adalah salah satu serangga yang paling banyak dikonsumsi. Serangga ini merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral dan serat yang baik. Salah satu manfaat potensial dari memakan serangga ini yaitu usus yang sehat.
Jangkrik menjadi serangga yang dapat dimakan sebagai sumber protein yang lebih ramah lingkungan dibandingkan protein hewani lainnya, seperti ayam, karena serangga ini memiliki emisi gas rumah kaca yang jauh lebih rendah.
Belalang
Selain kaya akan protein, belalang juga rendah karbohidrat. Manfaat potensial lain dari makan belalang adalah membantu meningkatkan kekebalan.
Mealworm (Ulat Hongkong)
Serangga yang dapat dimakan selanjutnya adalah mealworm atau ulat Hongkong. Larva kumbang dari genus Tenebrio ini termasuk dalam spesies serangga yang dikonsumsi di negara-negara barat.
Setelah dikeringkan dan diproses, larva ulat hongkong mengandung 50 persen protein dan 30 persen lemak.
Manfaat Makan Serangga
Manfaat memakan serangga sangat banyak, terutama dalam hal nilai gizinya yang berbeda. Beberapa manfaat pemakan serangga yang bisa Anda dapatkan antara lain:
- Serangga menyediakan protein hewani lengkap yang mengandung semua (9) asam amino esensial.
- Karena mudah dicerna oleh tubuh, penyerapan vitamin dan mineral dari memakan serangga lebih tinggi nilainya dibandingkan nutrisi dari daging sapi atau gandum.
- Serangga merupakan sumber antioksidan yang sangat tinggi untuk melawan penyakit degeneratif.
- Serangga mengandung kitin, serat prebiotik yang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan.
Itulah jenis-jenis serangga yang bisa dimakan dan manfaatnya. Seperti halnya memakan hewan lain, memakan serangga juga membawa beberapa risiko potensial. Orang yang alergi kerang atau tungau debu bisa mengalami reaksi alergi saat memakan hewan ini.
Beberapa ahli juga memperingatkan bahwa serangga seperti jangkrik dapat berfungsi sebagai pembawa patogen yang dapat menginfeksi manusia dan hewan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan tentang risiko memakan serangga lebih teliti.
Recent Comments